LifeStyle
Home » , » Kader PNA dibunuh karena Mengejek Petinggi Partai Aceh

Kader PNA dibunuh karena Mengejek Petinggi Partai Aceh

Jumat, 11 Oktober 2013 07.09 WIB

Foto : Anggota Polres Pidie menjemput Bustab (42) yang ditangkap Personel Polresta Banda Aceh.

Akhirnya Terungkap Di Persidangan, Cekgu (Kader PNA) Dibunuh karena Mengejek Petinggi Partai Aceh (Tgk Ilyas kini menjadi DPO polisi)

*Munir membunuh Cekgu atas perintah anggota DPRK Pidie, Tgk Ilyas dari Partai Aceh (Tgk Ilyas kini menjadi DPO polisi), karena Cekgu telah menghina petinggi partai itu.

SIGLI - Sidang perdana perkara pembunuhan T Muhammad Zainal Abidin (30) alias Cekgu, kader Partai Nasional Aceh (PNA) Pidie di Pengadilan Negeri (PN) Sigli, Kamis (10/10/2013), dikawal ketat oleh personel polisi dari Polres Pidie.

Dalam surat dakwaan setebal tujuh halaman itu, antara lain, disebutkan bahwa Bustab bersama-sama dengan saksi Munir (terdakwa) dan Khairul Anshari (juga terdakwa) merencanakan pembunuhan terhadap Cekgu. Bustab sebagai pihak yang menyediakan uang kepada Munir dan Khairul Anshari jika misi membunuh Cekgu berhasil dilaksanakan.

Bustab pun telah memberikan uang Rp 2 juta kepada Munir sebagai persekot (uang muka). Dalam dakwaan itu juga disebutkan bahwa Cekgu dibunuh karena sering menghina petinggi Partai Aceh berinisial ZS. Setelah jaksa membacakan dakwaan, hakim meminta tanggapan terdakwa. Setelah Bustab berembuk dengan pengacaranya, M Isa Yahya, sang pengacara mengatakan tidak keberatan dengan isi dakwaan yang dibacakan JPU.

Untuk mengeksekusi Cekgu, Munir mengajak Khairul Anshari. Dalam surat dakwaan itu juga disebutkan bahwa Cekgu dibunuh di dalam mobil Avanza BK 1690 QG dengan pistol. Jasad Cekgu dibuang dari dalam mobil ke aliran Krueng Tiro dan paginya ditemukan warga.

Sumber : https://www.facebook.com/kabaraceh
Share this post :

Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

0 Comments
Comments