LifeStyle
Home » , » Anak muda Aceh Dianggap terlalu Alay dalam Berbahasa

Anak muda Aceh Dianggap terlalu Alay dalam Berbahasa

Kamis, 18 Juli 2013 19.45 WIB


�Apa qe liat-liat? �
�Aqu palak li sama qe�
�Da utang qe sama aqu?�
�Apa qe tengok-tengok sini? �
�Lucu li�
�Palak li�
�Ntah apa ntah�
�Sok li qe�
�Jangan reman qe�
�Kek na ni? �
�Mana da kek tu�
�Kek na jugak?�
�Cak qu liat lu�

Tahukah anda arti kalimat-kalimat tersebut? Bagi anda anak muda Aceh yang sedikit alay, mungkin anda tahu maknanya. Tapi tidak bagi yang non-Aceh. Seharunsya ini adalah bahasa Indonesia, tapi sudah disisipkan bahasa Aceh ke dalamnya. Wajar sekali sangat membingungkan bagi mereka yang tidak mengerti bahasa Aceh.

Pernah suatu ketika, saya dan teman-teman baik Aceh tau non-Aceh melalukan diskusi. Suatu ketika ada seorang teman Aceh yang ngomong dengan bahasa tidak jelas itu. Bahasa Aceh bukan. Bahasa indonesia juga bukan. Bercampur-campur tidak jelas. Ia mengatakan �aqu palak li kek gini�. Dalam hati, saya tertawa terbahak-bahak. Saya berpikir kenapa dia ngomong dengan bahasa modofikasi bem aneh dan tidak jelas itu. Kenapa nggak ngomong bahasa Aceh saja atau bahasa Indonesia yang benar-benar jelas. Sampai-sampai, salah seorang teman saya yang non-Aceh tanya ke saya, �apa maksud dia? Apa yang dia bilang? Apa itu �palak�? �. Saya terpaksa harus menjelaskan bahasa alien itu. Bahwa palak itu artinya �marah atau tidak suka�. Terpaksa deh jadi translator bahasa alien ini.

Seharusnya kalau mau ngomong bahasa Indoneaia, ngomonginnya yang bener. Jangan dicampur-campur. Kalau orang yang baru belajar, okelah bisa dimaklumi. Tapi ini bahasa sering dipakai oleh anak muda yang sedikit �alay�. Saya terkadang dalam hati selalu tertawa kita ada beberapa teman yang ngomong kayak gitu. Sehingga terkadang tidak lagi fokus pada konteks yang dia bicarakan. Bahkan pernah sekali waktu saya ejek dengan nada bercanda, dia cuma ketawa cengar-cengir saja. Hehe 

Yang paling serunya adalah ketika jenis mahkluk ini berkumpul. Saya sebagai teman mereka mencoba memposisikan diri sebagai observer saja. Asyik lihatnya dan jadi tontonan menarik terkadang. Hehe  Mereka dengan serunya ngomongin apa saja dengan bahasa modifikasi tersebut.

Tidak mampu saya mencari alasan kenapa mereka bicara dengan bahasa itu. Padahal diantara mereka itu sudah sarjana, lho. Mungkin nilai bahasa Indonesianya juga bagus. Kalau masih anak muda ABG, okelah. Tapi ini mah sudah dewasa. Masa gitu ngomongnya. Mungkin itu juga karena pengaruh lingkungannya. Saya bisa memaklumi. Namun, setidaknya sebagi orang yang berpendidikan kenapa tidak kita bicara dengan bahasa Indonesia yang baik. Mampu memberi contoh pada yang lain juga.

Saya tidak tahu apakah fenomena ini juga terjadi di daerah lain. Butuh pengkajian yang dalam lagi kayaknya. Sambil travelling ke daerah lain, tidak salah juga untuk jadi observer bahasa. Profesi baru jadinya. Hehehe 

Sumber artikel : http://homehay.wordpress.com/2013/07/17/modifikasi-bahasa-aceh-indonesia-yang-gokil/
Share this post :

Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

0 Comments
Comments