LifeStyle
Home » , » Pejabat di Indonesia Banyak Melecehkan Al-Qur'an

Pejabat di Indonesia Banyak Melecehkan Al-Qur'an

Minggu, 25 Agustus 2013 04.11 WIB

Seharusnya kalau memang benar para pejabat di negeri ini mulai Presiden sampai pejabat yang paling bawah mau komitment dengan sumpah awal jabatannya, tentu tidak ada yang namanya korupsi atau tindakan-tindakan melanggar hukum lainnya. Namun apa yang terjadi? Sumpah skaral jabatan dengan menggunakan kitab suci yang diyakininya ketika pelantikan, justru dianggap ritual yang biasa saja tanpa arti. Ia lupa bahwa sumpah itu akan dimintai pertanggung-jawabannya kelak. Buktinya, banyak pejabat yang sesudah pelantikan lupa dengan sumpah sakral yang telah dilakukannya.

Sumpah jabatan dengan menggunakan mushaf al-Qur�an bagi yang KTP-nya Islam dan tidak dipegang sendiri oleh orang yang disumpah, sadar atau tidak sadar sebenarnya telah melecehkan al-Qur�an sebagai kitab suci yang agung. Betapa tidak al-Qur�an adalah kitab suci, kalam Tuhan. Namun ia hanya dibuat mainan �sumpah-sumpahan�. Buktinya setelah disumpah agar bertanggung-jawab dan amanah dengan jabatannya, justru sebaliknya, menyelesihi sumpah yang pernah diucapkannya tersebut.

Seharusnya ritual sumpah dengan mengangkat mushaf al-Qur�an di atas belakang kepala orang yang dilantik (yang ber-KTP Islam) sebagai pejabat negara baik itu daridi jajaran legislatif, eksekutif maupun yudikatif, tidak perlu dilakukan. Sumpah tidak harus dilakukan dengan cara seperti itu, yakni mengangkat mushaf. Anda coba bayangkan, mana mungkin pejabat yang dilantik dan disumpah dengan mushaf al-Qur�an itu bisa komitmen dengan sumpahnya, kalau ia sendiri tak pernah membaca al-Qur�an, dan hanya menganggap mushaf al-Qur�an sebagai kumpulan tulisan berbahasa Arab saja???

Saya mencoba usul, bagaimana kalau sumpah para pejabat itu diganti dengan sumpah pistol yang diisi peluru, di mana orang yang disumpah berjanji bahwa, kalau selama sekian tahun tidak ada perubahan yang lebih baik selama ia menjabat atau melakukan penyelewenagan-penyelewengan siap untuk mundur dari jabatannya, dan kalau sampai korupsi atau mengkhianati sumpahnya yang merugikan negara siap untuk ditembak mati. Tentu saja dengan menandatangani surat perjanjian atas nama Tuhan, dan negara yang resmi. Sehingga nantinya sang pejabat yang disumpah dan dilantik itu tidak akan berani macam-macam.

Saya yakin kalau memang, pejabat di negeri ini memang benar-benar mempunyai niat yang tulus untuk �mengabdi� pada kepentingan bangsa dan negaranya. Mereka akan berani melakukan sumpah seperti itu. Namun, kalau niatnya hanya untuk memperkaya diri dan populeritas, mustahil berani.

Bedakan dengan sekarang yang menggunakan mushaf al-Qur�an untuk sumpah jabatan, namun sama sekali tidak merasa bahwa Tuhan menyaksikan dan mencatat sumpah tersebut, padahal itu adalah kalam Tuhan. Sebagai seorang yang beragama Islam, saya dan juga Anda, pasti tersinggung karena Kitab sucinya digunakan �mainan� seperti itu. Wa-llahu �alam.

Sumber : http://hukum.kompasiana.com/2013/08/26/ganti-sumpah-al-quran-dengan-pistol--586901.html
Share this post :

Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

0 Comments
Comments