Sebuah rumah yang dulu menjadi tempat Presiden Soekarno menyelamatkan diri ketika Agresi Militer Belanda I, dijual di situs jual beli tokobagus.com. Rumah itu ditawarkan seharga Rp 29.491.000.000. Bagaimana cerita hingga rumah ini dijual?
"Jadi rumah itu milik Keluarga Purbodiningrat. Beliau ini dulu masih keluarga ningrat keraton Yogyakarta. Rumah itu digunakan Presiden Soekarno untuk menyelamatkan diri saat Belanda mau menyerang Yogya," kata Yuskalvin, pria yang memasang iklan di toko bagus.com, saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (11/7).
Yus menjelaskan ahli waris keluarga Purbodiningrat ingin menjual rumah tersebut untuk kemudian dibagi rata. Ada 15 orang ahli waris. Purbodiningrat memiliki tujuh anak, hanya tiga yang masih hidup. Sisanya merupakan cucu-cucu Purbodiningrat.
"Kebetulan saya dekat dengan ahli waris. Mereka semua di Jakarta," kata Yus.
Rumah itu terletak di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta. Luas rumah 500 m2, dengan luas tanah 4.213 m2. Ada lima kamar tidur dengan dua kamar mandi dan halaman yang luas. Kondisi rumah pun masih bagus.
"Paling hanya perlu dicat saja. Semua bangunan masih bagus. Waktu gempa Yogya saja tidak apa-apa. Cuma genting yang jatuh, tapi struktur bangunan dan tembok tak rusak sama sekali. Mungkin karena rumah tua dulu kan kuat-kuat," kata Yus.
Saat ini rumah tersebut tak ditempati. Tapi kondisinya tetap terawat, karena ada penjaga rumah yang setiap hari membersihkan. Penjaga itu tinggal di bagian belakang rumah.
"Dulu luasnya 7.636 m2, tapi sudah dijual sebagian. Sekarang luasnya tinggal 4.213 m2," jelasnya.
Yus menjelaskan karena nilai historisnya dia berani memasang harga tinggi. Sebagai gambaran, harga rumah di kawasan Jalan Patangpuluhan berharga Rp 3-4 juta per m2. Tapi keluarga meminta lebih dari 4 juta per m2 untuk rumah ini.
"Ya mungkin kalau Rp 26 M dikasih," kata Yus.
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/bagaimana-cerita-rumah-bersejarah-soekarno-dijual-di-tokobagus.html
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.