Bagi Mahasiswa jurusan manajemen, istilah �Jangan Menaruh Telur Dalam Satu Keranjang� Hal ini harus kita tau.
Istilah ini digunakan untuk mengingatkan kita untuk tidak menginvestasikan uang atau kekayaan kita hanya pada satu lembaga keuangan saja seperti menabung di satu bank dan juga tidak mengivestasikan uang atau kekayaan hanya pada satu non lembaga keuangan seperti investasi pada satu perusahaan komoditas.
Karena apabila kita hanya meginvestasikan uang kita hanya pada satu lembaga keuangan saja termasuk pada satu lembaga keuangan yang memakai system syariah, dan lembaga keuangan tsb mengalami kerugian yang besar atau di rush oleh nasabahnya maka kita akan kehilangan seluruh uang dan kekayaan kita tsb
Walaupun istilah itu sudah dikenal banyak oleh anggota masyarakat kita , hal ini mulai dilupakan oleh orang-orang yang hanya ingin mendapatkan hasil yang besar dengan mengabaikan tingkat resiko yang akan terjadi.
Seperti ada kisah nyata seorang pensiunan pegawai yang terkena stroke lalu meninggal setelah mendengar bahwa seluruh uang pensiunannya yang diinvestasikan di salah satu perusahaan agrobisnis dibawa kabur oleh pemilik perusahaan tsb
Allah,SWT berfirman di dalam Al-Qur�an :
��Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal�. (Luqman :34).
Pada ayat tsb Allah,SWT mengingatkan kepada kita bahwa tidak ada seorang manusiapun yang bisa memastikan apa yang akan terjadi pada hari esok , kita tidak bisa memastikan apakan suatu investasi keuangan itu pasti untung atau rugi.
Sumber : http://alihozi77.blogspot.com/2008/10/jangan-menaruh-telur-dalam-satu.html
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.