Hingga saat ini aktivitas masturbasi masih menjadi pro dan kontra. Baik dari sisi norma maupun kesehatan.
Namun tak bisa dipungkiri bahwa dewasa ini semakin banyak orang memilih masturbasi. Alasannya, mereka tidak mendapat kepuasaan seksual dari pasangan.
Menurut seksolog, Betty Dodson, PhD, setiap orang memiliki cara sendiri melakukan masturbasi. Misalnya dengan menggunakan tangan, menggosokan pada sesuatu, hingga berfantasi dengan melihat buku atau majalah.
Di luar pro dan kontra, berikut adalah fakta menarik yang harus Anda ketahui tentang masturbasi seperti dilansir webMD.
Tak sepenuhnya aman
Tidak seperti berhubungan intim dengan pasangan, masturbasi tidak dapat menularkan penyakit seksual. Namun, aktivitas ini sesungguhnya tak sepenuhnya aman. Terlalu sering melakukan masturbasi ternyata bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
Sementara bagi mereka yang melakukan masturbasi sambil telungkup bisa berisiko melukai uretra atau aliran buang air kecil. Alhasil, ketika buang air kecil, uretra akan terasa sakit.
Picu disfungsi seksual
Para ahli memperingatkan bahwa para pria yang sering merangsang diri sendiri untuk mencapai klimaks berisiko mengalami dua hal. Risiko itu adalah ejakulasi dini dan ejakulasi yang terhambat. Untuk kondisi ke-2 memang jarang terjadi. Namun, jika sudah dialami pria, mereka akan kesulitan mencapai klimaks.
Risiko kanker prostat
Dalam jurnal BJU International, sebuah studi di Australia menemukan, pria usia 20 hingga 30-an cenderung melakukan masturbasi. Aktivitas ini pun dinilai berisiko meningkatkan risiko kanker prostat.
Berdasarkan teori para peneliti, hormon testosteron pada pria muda cenderung lebih sensitif dan berisiko tinggi pada prostat. Meski demikian, para peneliti mengatakan hubungan antara masturbasi dan kanker prostat masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/411396-kenali-tiga-fakta-penting-masturbasi
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.