Belakangan ini sangat marak ponsel yang dirilis degan menggunakan casing emas atau berlian.
Seperti yang dilansir Phone Arena (8/5), Goldgenie, perusahaan barang mewah telah resmi merilis BlackBerry Q10 dengan balutan emas 24 karat.
Tidak hanya itu, sebelumnya perusahaan yang sama juga telah merilis iPhone dan iPad emas dengan harga selangit. Bahkan sebuah perusahaan di Hongkong beberapa waktu lalu merilis iPhone 5 dengan taburan berlian 7,28 karat di bagian tepi dan belakang bagian atasnya dengan membentuk angka lima yang melambangkan iPhone 5.
Beberapa pihak menilai bahwa ponsel juga berfungsi sebagai perhiasan bagi sebagian orang, sehingga perlu adanya ponsel yang dapat menjadikan identitas bagi pemiliknya.
Akan tetapi yang harus dipikirkan adalah efisiensi dalam pembelian ponsel tersebut. Apakah yang didapatkan dengan menggunakan ponsel berbalut emas dan berlian?
Terlebih lagi secara spesifikasi, ponsel emas tersebut tidak ada yang berbeda dengan ponsel type yang sama pada umumnya. Hanya berbeda pada bahan casing. Untuk fitur, dan penggunaan masih tetap tidak ada perbedaan sama sekali.
Di samping itu, harga yang ditawarkan juga sangat tinggi. Untuk harga BlackBerry Q10 emas mencapai lebih dari Rp 24 juta, sedangkan iPhone 5 emus dibanderol dengan harga tidak kurang dari Rp 41 juta.
Dikutip dari berbagai sumber, banyak kalangan yang menilai bahwa ponsel yang dilapisi emas hanyalah untuk mengangkat nama besar ponsel itu sendiri. Padahal bukan vendor dari ponsel tersebut yang mengembangkan ponsel emas, akan tetapi perusahaan lain (perusahaan barang mewah).
Selain itu, didapatkan fakta bahwa ponsel berbalut emas hanya dibuat beberapa unit saja, karena tingkat permintaan sangat jauh dari perkiraan.
Apakah Anda berminat untuk membeli ponsel berbalut emas dan berlian dengan spesifikasi yang sama dengan ponsel pada umumnya?
Sumber : http://www.merdeka.com/teknologi/apa-gunanya-ponsel-berlapis-emas-dan-berlian.html
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.