LifeStyle
Home » , » Ibu Rumah Tangga Memaksa Tujuh Remaja Berhubungan intim

Ibu Rumah Tangga Memaksa Tujuh Remaja Berhubungan intim

Kamis, 18 April 2013 05.03 WIB


Emayartini alias May (38), ibu RT yang memaksa tujuh remaja berhubungan intim di kediamannya, Jalan Korpri Raya 174, RT 16 RW 3, Kelurahan Bentiring Kecamatan Muara Bangkahulu, Bengkulu.

"Menurut keterangan korban, semula pelaku minta badannya dikerok dan dipijit. Dan mengenai modus ini, kita masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Kota, AKP Dwi Citra Akbar kepada VIVAnews.

Dijelaskan Akbar, setiap korban biasa berhubungan intim dua sampai tiga kali di dalam kamar pelaku. Sementara ini, sudah ada tujuh orang remaja yang mengaku pernah berhubungan badan dengan May.

"Korban sudah diperiksa. Sementara korban ada tujuh orang dan pelapornya salah satu ibu korban," katanya lagi.

Sebelumnya, kasus ini sudah ditangani secara musyawarah antara keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh adat dan tokoh agama. Namun, banyak warga terutama keluarga korban menolak upaya damai terkait kasus ini. Sebagian besar warga kemudian berusaha untuk menghakimi pelaku.

"Cuci kampung dan diusir, tapi polisi langsung mengamankan pelaku ke Polres dan kita jemput suaminya. Jadi belum ada upaya damai karena belum ada hitam di atas putih. Namun kasus ini sudah dilaporkan dan kami lakukan upaya penahanan," katanya.

Kasus pencabulan yang dilakukan May sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Kejadian ini terbongkar setelah salah satu korban mengeluh kepada orangtuanya karena sakit pada kelaminnya.

Pada Senin, 15 April 2013, salah satu orang tua korban melaporkan kasus ini kepada polisi. Korban rata-rata berumur belasan. Bahkan ada yang masih berusia 14 dan 15 tahun. (umi)

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/405979-modus-ibu-rt-gauli-7-remaja--pura-pura-minta-dipijit
Share this post :

Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

0 Comments
Comments