
Untuk tahun 2006, prospek ekonomi Indonesia lebih positif. Pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,1% pada tahun 2004 dan mencapai 5,6% pada tahun 2005. Kapita riil per telah mencapai tahun fiskal 1996/1997 tingkat. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi domestik, yang menyumbang sekitar tiga perempat dari produk domestik bruto Indonesia. The Bursa Efek Jakarta adalah pasar berkinerja terbaik di Asia pada tahun 2004 naik sebesar 42%. Masalah yang terus menempatkan hambatan pada pertumbuhan termasuk tingkat investasi yang rendah asing, birokrasi, dan korupsi yang sangat meluas yang menyebabkan 51430000000000 Rupiah atau 5657300000 Dolar AS atau sekitar 1,4% dari PDB akan hilang secara tahunan. Namun, ada optimisme yang sangat kuat dengan kesimpulan pemilu damai selama tahun 2004 dan pemilihan presiden reformis Susilo Bambang Yudhoyono .
Tingkat pengangguran pada bulan Februari 2007 adalah 9,75%.Meskipun pelambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipercepat ke tertinggi sepuluh tahun dari 6,3% pada tahun 2007. Tingkat pertumbuhan ini sudah cukup untuk mengurangi kemiskinan dari 17,8% menjadi 16,6% berdasarkan garis kemiskinan Pemerintah dan membalikkan tren baru-baru ini terhadap pertumbuhan pengangguran, dengan pengangguran turun menjadi 8,46% pada Februari 2008.Tidak seperti banyak dari yang lebih tergantung pada ekspor tetangga, telah berhasil rok resesi, dibantu oleh permintaan domestik yang kuat (yang membuat naik sekitar dua-pertiga dari ekonomi) dan paket stimulus fiskal pemerintah sekitar 1,4% dari PDB, diumumkan awal tahun ini. Setelah India dan China, Indonesia saat ini pertumbuhan ekonomi tercepat ketiga dalam Kelompok Dua Puluh (G20) industri dan negara berkembang. Perekonomian $ 512.000.000.000 diperluas 4,4% pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya dan bulan lalu, IMF merevisi proyeksi tahun 2009 bagi negara untuk 3-4% dari 2,5%. Indonesia menikmati fundamental kuat dengan otoritas diimplementasikan luas reformasi ekonomi dan keuangan, termasuk penurunan cepat dalam utang publik dan eksternal, penguatan lembar sektor korporasi dan perbankan keseimbangan dan mengurangi kerentanan bank melalui kapitalisasi yang lebih tinggi dan pengawasan yang lebih baik.
Post by indodetik
Sumber Wikipedia.org
Selengkapnya Klik DOWNLOAD
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Developers Blogger. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.